Manusia selalu berusaha dengan berbagai
macam cara untuk melindungi dirinya dari ganguan dan kejahatan orang
lain. Banyak cara yang di tempuh dan jalan yang di lalui untuk tujuan
ini.
Sejak zaman dahulu dalam dunia
persilatan telah kita dengar berbagai macam nama ilmu kesaktian. Kalau
dulu anda pernah mengikuti sandiwara Saur sepuh tentu anda akan kenal
pada Ajian serat jiwa dan Lampah umpuh ilmu pamungkas raja Madangkara
Brama kumbara.
Di zaman rudal dan senjata muttakhir
sekarang ini pun masih banyak orang yang mengejar ilmu kesaktian semacam
ini, dengan berbagai macam tujuan dan alasan. Untuk menjaga diri, agar
tekenal sebagai jawara, atau mungkin seorang ustadz atau dai'
mempelajarinya agar da'waknya lancar karena dapat mengalahkan atau
paling tidak melindungin diri dari kejahatan orang yang tidak senang
pada kebaikan.
Perlu juga kita ketahui, ilmu
kadikjayaan ini ada dua sumber yang berbeda, biasa dikenal dengan
sebutan ilmu hitam dan ilmu putih. Ilmu putih adalah kesaktian yang
diperoleh dengan amalan tertentu yang tidak bertentangan dengan syariat
islam, sedangkang ilmu hitam adalah kebalikannya kesaktian itu diperoleh
dengan malakukan suatu amalan yang dilarang Allah.
Dalam tulisan ini saya ingin meunjukkan
pembaca pada suatu kesaktian luar biasa sangat penting untuk kita
miliki, hususnya yang berkecimpung dalam dunia da'wah. Ilmu ini adalah
ilmu kebal yang diajarkan dan diwariskan Rasulullah SAW kepada
sahabat-sahabatnya.
Yang saya maksud dengan ilmu kebal
disini bukan kita tidak mempan disabet pedang, atau tidak bisa ditembus
oleh peluru. Ilmu kebal tingkat tinggi yang diajarkan Rasulullah SAW
adalah kekebalan hati. Orang yang menguasai ilmu ini tidak akan mudah
sakit hati, tidak gampang tersulut kemarahannya, tidak gampang termakan
hasutan orang, jauh dari dengki dan hasud sehingga hidupnya terasa
benar-benar tentram.
Rasulullah sangat pemaaf, tidak mudah
merasa sakit hati walaupun diperlakukan dengan perbuatan yang sangat
menyakitkan sekalipun. Beliau dicaci dihina disakiti tetapi dengan
mudahnya beliau melupakan itu semua.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah setiap
kali pulang dari masjid Beliau diludahi oleh seorang kafir, suatu hari
Raulullah SAW tidak mendapati orang tersebut, ketika Rasulullah
mengetahui orang itu ternyata sakit beliau bergegas untuk menjenguknya,
dan sebab itulah orang tersebut masuk islam. Dalam perjalanan da'wah ke
Taif pun tidak kalah pedihnya cobaan yang Rasulullah SAW hadapi,
Rasulullah SAW ditolak oleh pemimpin Tsaqiif bahkan beliau dilempari
batu oleh budak-budak dan orang-orang bodoh dari mereka sehingga kedua
kakinya berlumuran darah.
Ketika malaikat Jibril menawarkan untuk
membinasakan mereka Rasulullah SAW menolak bahkan Rasulullah SAW
mendoakan mereka agar mendapat pengampunan Allah.
Bukankah kita sering kali merasa sakit hati, tersinggung dan kecewa hanya karena hal sepele?
Keadaan seperti ini membuat kita mudah marah, menyimpan kebencian dan dendam pada orang yang ada disekitar kita. Padahal perasaan seperti itu kalau dibiarkan akan mengganggu kesehatan jasmani juga, seperti penyakit darah tinggi, jantung da lain-lain.kalai begitu kiranya anda sangat perlu untuk mendalami jurus-jurus sakti ini.
Bukankah kita sering kali merasa sakit hati, tersinggung dan kecewa hanya karena hal sepele?
Keadaan seperti ini membuat kita mudah marah, menyimpan kebencian dan dendam pada orang yang ada disekitar kita. Padahal perasaan seperti itu kalau dibiarkan akan mengganggu kesehatan jasmani juga, seperti penyakit darah tinggi, jantung da lain-lain.kalai begitu kiranya anda sangat perlu untuk mendalami jurus-jurus sakti ini.
Apakah sepuluh jurus itu, dan bagaimana
kita mengusainya? Jurus-jurus itu adalah ayat-ayat al-quran dan
hadis-hadis Rasulullah SAW. Cara mendapatkan kekebalan itu adalah dengan
memahami, menghayati dan berusaha mencontoh rasulullah SAW dalam
mengamalkannya. Orang yang dapat mengusai jurus-jurus ini dengan
sempurna bukan saja ia akan sakti di dunia, namun diakhiratpun dia
dianggap sebagai jawara yang telah dapat mengalahkan hawa nafsunya. Ia
akan mendapat pahala yang besar dan kemulian ari Allah SWT.
Jurus pertama : Menahan Marah.
Jurus ini mengingatkan kita untuk dapat
menahan amarah. Allah berfirman: Jurus pertama : Menahan Marah.
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [آل عمران/134]
Artinya : Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan( kesalahan) orang lain. Dan
Jurus kedua : Ahlaq paling utama
Jurus ini mengingatkan kita untuk dapat
meraih ahlaq paing utama. Rasulullah SAW bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يا عقبة ألا أخبرك بأفضل أخلاق أهل الدنيا وأهل الآخرة تصل من قطعك وتعطى من حرمك وتعفو عمن ظلمك . جامع الأحاديث - (ج 37 / ص 309)
Rasulullah SAW bersabda : Wahai Uqbah tidakkah aku memberitahumu akan ahlaq paling utama bagi penghuni dunia dan aqhirat ? Engkau menyambung hubungan terhadap orang yang memutus hubungan denganmu, engkau memberi orang yang tidak mau memberimu, dan engkau memaafkan orang yang mendzalimimu.(jami'ul hadis juz 37, hal : 309)
Jurus ketiga : Memaafkan
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يا عقبة ألا أخبرك بأفضل أخلاق أهل الدنيا وأهل الآخرة تصل من قطعك وتعطى من حرمك وتعفو عمن ظلمك . جامع الأحاديث - (ج 37 / ص 309)
Rasulullah SAW bersabda : Wahai Uqbah tidakkah aku memberitahumu akan ahlaq paling utama bagi penghuni dunia dan aqhirat ? Engkau menyambung hubungan terhadap orang yang memutus hubungan denganmu, engkau memberi orang yang tidak mau memberimu, dan engkau memaafkan orang yang mendzalimimu.(jami'ul hadis juz 37, hal : 309)
Jurus ketiga : Memaafkan
Jurus ini mengingatkan kita untuk mudah
memafkan.
فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ [الحجر/85]
Artinya : Maka maafkanlah dengan cara yang baik.(QS: Al-Hijr: 85)
Jurus keempat : Ampunan Allah
فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ [الحجر/85]
Artinya : Maka maafkanlah dengan cara yang baik.(QS: Al-Hijr: 85)
Jurus keempat : Ampunan Allah
Jurus ini mengingatkan kita agar
mendapat ampunan Allah.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22]
Artinya : dan hendaklah mereka memafkan dan berlapang dada. Aakah kamu tidak suka bahwa Allah megampunimu? Dan Allah Maha pengampun lagi maha Penyayang.(QS: An-Nur: 22)
Jurus kelima: Sabar
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [النور/22]
Artinya : dan hendaklah mereka memafkan dan berlapang dada. Aakah kamu tidak suka bahwa Allah megampunimu? Dan Allah Maha pengampun lagi maha Penyayang.(QS: An-Nur: 22)
Jurus kelima: Sabar
Jurus ini mengingatkan kita agar
bersifat sabar. Allah berfirman :
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ [الشورى/43]
Artinya: Barang siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. (QS: As-Syuraa: 43)
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ [الشورى/43]
Artinya: Barang siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia. (QS: As-Syuraa: 43)
Jurus keenam : Wasiat Nabi
Jurus ini mengingatkan kita pada sebuah
wasiat Baginda nabi SAW.
Rasulullah SAW bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني قال : لا تغضب ، فردد مرارا فقال لا تغضب . رواه البخاري
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW : "Berilah aku
wasiat" Nabi berkata : "Janganlah egkau marah". Orang itu mengulagi berkali-kali permintaannya, nabipun berkata : "janganlah engkau marah". HR. Imam Buhori.
Jurus ketujuh : Lemah lembut
Rasulullah SAW bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أوصني قال : لا تغضب ، فردد مرارا فقال لا تغضب . رواه البخاري
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW : "Berilah aku
wasiat" Nabi berkata : "Janganlah egkau marah". Orang itu mengulagi berkali-kali permintaannya, nabipun berkata : "janganlah engkau marah". HR. Imam Buhori.
Jurus ketujuh : Lemah lembut
Jurus ini mengingatkan kita akan
kehebatan sikap lemah lembut. Rasulullah SAW bersabda :
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه ولا ينزع من شيء إلا شانه . رواه مسلم .
Artinya : dari Sayyidah A'isyah ra. Ia berkata: rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya lemah
lembut tidaklah berada pada suatu apapun kecuali akan menhiasinya, dan tidaklah dicabut sifat lemah lembut itu dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk. HR. Imam Muslim.
Jurus kedelapan : Kekuatan inti
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه ولا ينزع من شيء إلا شانه . رواه مسلم .
Artinya : dari Sayyidah A'isyah ra. Ia berkata: rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya lemah
lembut tidaklah berada pada suatu apapun kecuali akan menhiasinya, dan tidaklah dicabut sifat lemah lembut itu dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk. HR. Imam Muslim.
Jurus kedelapan : Kekuatan inti
Jurus ini mengingatkan kita bahwa
kekuatan yang sesungguhnya adalah menahan amarah. Rasulullah SAW
bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ليس الشديد بالصرعة ، إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب . متفق عليه .
Artinya : dari Abu Hurairah ra. Bahwa rAsulullah SAW bersabda: Tidaklah kekuatan itu dengan menag dalam bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya ketika ia marah. HR. Imam Bukhari Muslim.
Jurus kesembilan : Ihtimalul adza
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ليس الشديد بالصرعة ، إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب . متفق عليه .
Artinya : dari Abu Hurairah ra. Bahwa rAsulullah SAW bersabda: Tidaklah kekuatan itu dengan menag dalam bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan amarahnya ketika ia marah. HR. Imam Bukhari Muslim.
Jurus kesembilan : Ihtimalul adza
Jurus ini mengingatkan kita bahwa
ihtimalul adza (bersabar atas keburukan orang) adalah pembuka
pertolongan Allah. Rasulullah SAW bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أن رجلا
قال يا رسول الله ، إن لي قرابة أصلهم ويقطعونني ، وأحسن إليهم ويسيئون إلي
، وأحلمعنهم ويجهلون علي ، فقال : لئن كنت كما قلت كأنما تسفهم المل ، ولا
يزال معك من الله ظهير عليهم ما دمت على ذلك . رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah ra. Bahwa seorang berkata kepada rasulullah SAW: "Sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku selalu menyambung hubungan baik dengan mereka tetapi mereka selalu memutuskannya, aku berbuat baik akan tetapi mereka membalasnya dengan keburukan, aku berlaku bijak akan tetapi mereka berlaku bodoh. Rasulullah SAW kemudian bersabda: Bila keadaannya seperti yang engkau katakan, mereka itu seperti meminum abu yang panas, dan senantiasa Allah akan memberikan pertolongan kepadamu selama kamu dalam keadaan demikian itu. ( HR Imam Muslim)
Jurus kesepuluh : Do'a pamungkas
Mendoakan orang yang mendholimi dan
menyakiti kita dengan doa yang baik adalah suatu yang luar bisa, seperti
yang dilakukan rasulullah SAW terhadap penduduk Taif. Orang tidak akan
dapat mendoakan orang yang menyakitinya dengan doa' yang baik kecuali
orang yang berhati mulia, dan itulah salah satu cirri-ciri penghuni
surga.
***
***
Inilah kesepuluh jurus tersebut, jikalau
anda tidak setuju dengan penamaannya dengan judul diatas, silahkan anda
memeberinya nama dengan nama apa saja yang anda sukai tapi saya yakin
andapun sependapat dengan saya inilah ahlaq yang diajarkan rasulullah
SAW untuk melatih kekuatan hati.
Hafalkanlah kesepuluh jurus ini dengan
baik pahami dan hayati ma'nanya dalam-dalam. Cobalah disaat anda merasa
disakiti orang, hadirkan jurus-jurus ini satu demi satu, ajak hati anda
untuk memahami menghayati dan membayangkan keagungan Ahlaq Rasulullah
SAW, katakan pada hati anda bahwa Rasulullah SAW adalah suri tauladan
bagi orang yang menginginkan kebahagiaan akhirat yang dijanjikan Allah.
Semoga dengan demikian kita tidak akan mudah merasa sakit hati.
Selamat mencoba…!
Allah mencintai orang-orang
yang berbat kebajikan.(Ali Imran: 134)Selamat mencoba…!
majelis addhiyaullami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar